Syaikh Musthafa al-‘Arusi (1213-1293 H/ 1798- 1876 M)
Beliau adalah al-Imam Syaikh Musthafa bin Muhammad bin Ahmad
bin Musa bin Dawud al-‘Arusi. Lahir di Kairo pada tahun 1213 H/1798 M. Ayah dan
kakek beliau adalah Syaikh al-Azhar, yaitu Syaikh Muhammad Syamsuddin al-‘Arusi
(Syaikh al-Azhar keempat belas) dan Syaikh Ahmad Musa al-‘Arusi (Syaikh
al-Azhar kesebelas).
Sejak kecil beliau dididik oleh ayahanda, menghafalkan
Alquran dan mempelajari dasar-dasar ilmu agama untuk kemudian belajar di
al-Azhar. Beliau menimba ilmu kepada para ulama terkemuka, utamanya kepada
Syaikh al-Bajuri, Syaikh al-Shafti dan Syaikh al-Quwaysni. 
Ketika Syaikh Ibrahim al-Bajuri jatuh sakit dan tidak bisa
menjalankan roda administrasi al-Azhar, beliau memilih empat orang ulama untuk
mengurus al-Azhar. Empat orang ulama tersebut kemudian memilih Syaikh Musthafa
al-‘Arusi sebagai ketuanya. 
Setelah Syaikh Ibrahim al-Bajuri wafat, Syaikh Musthafa
al-‘Arusi diangkat menjadi Syaikh al-Azhar pada tahun 1281 H/ 1864 M. Beliau
kembali mengajar di al-Azhar setelah sekian lama absen karena sibuk menjalankan
roda administrasi al-Azhar. Pada saat itulah beliau melakukan langkah-langkah
kontroversial.
Menurut pandangan beliau, saat itu banyak diantara penghafal
Alquran yang mencari uang dengan hafalannya. Terdapat juga beberapa pengajar di
masjid al-Azhar yang sebenarnya belum layak untuk mengajar. Beliau dengan
telaten mendatangi majlis-majlis di al-Azhar, mendengarkan, melontarkan pertanyaan
sekaligus mendebatnya untuk kemudian memecat pengajarnya yang tidak memenuhi
kriteria mengajar. Di samping itu beliau juga melarang pengemis melakukan oprasinya
di al-Azhar. Bahkan, setelah itu beliau menerapkan kebijakan untuk melakukan
seleksi penerimaan pengajar di al-Azhar.
Beliau terkenal tegas dan berwibawa, namun langkah-langkah
beliau mengundang rasa hasud di kalangan orang-orang yang kecewa. Termasuk
dalam barisan sakit hati adalah Gubernur Mesir saat itu, Khudaiwi Ismail Pasha.
Ismail Pasha mengkudeta Syaikh Musthafa al-‘Arusi dari kursi
Syaikh al-Azhar pada tahun 1287 H/1870 M. Dia tidak memiliki alasan yang jelas
dengan keputusannya itu. Sebagian orang mengatakan hal itu disebabkan karena
langkah Syaikh Musthafa al-‘Arusi yang melarang pengemis beroprasi di masjid
al-Azhar dan menerapkan sistem seleksi untuk para pengajar al-Azhar. 
Namun itu bukanlah alasan yang kuat, karena pada
kenyataannya, pada masa kepemimpinan Syaikh al-Azhar selanjutnya kebijakan
tersebut masih berlaku. Yang jelas, tindakan Ismail Pasha disebabkan kedzaliman
dan ketakutan yang ada dalam dirinya, karena dia takut al-Azhar akan bersama
rakyat mengkudeta dirinya dari kursi Gubernur. Selain itu, tindakan Ismail
Pasha juga disinyalir sebagai intruksi Perancis dan Inggris.
Rakyat Mesir tidak suka terhadap gaya pemerintahan Ismail
Pasha. Selain mengkudeta Syaikh al-Azhar dia juga tidak bisa mengurus keuangan
negara dengan baik. Ekonomi Mesir saat itu bangkrut. Kemudian rakyat melakukan
revolusi. Karena saat itu Mesir di bawah kendali Turki Utsmani, Ismail Pasha
yang menjabat sebagai gubernur dicopot dari jabatannya oleh Sultan Hamid II
pada tahun 1879 M.
Karya-karya Syaikh Musthafa al-‘Arusi, di antaranya:
-         
Hasyiyah ala Syarh Syaikh
Zakariya al-Anshari li al-dirasah al-qusyairiyah (tasawuf)
-         
Kasyf al-ghummah wa taqyid
ma’ani ad’iyat sayyid al-ummah
-         
Al-qaul al-fashl fi madzhab
dzawi al-fadl
-         
Al-anwar al-bahiyah
Setelah Syaikh Musthafa al-‘Arusi tidak lagi memimpin
al-Azhar, beliau tinggal di kediaman selama 6 tahun dan wafat pada tahun 1293
H/ 1876 M.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar