Syaikh Muhammad al-Mahdi al-Abbasyi (1243-1315H/1827-1898 M)
Beliau adalah al-Imam Syaikh Muhammad bin Muhammad Amin bin
Muhammad al-Mahdi al-Abbasi al-Hanafi. Lahir di Alexandria pada tahun 1243
H/1827 M. Kakek beliau adalah seorang pemeluk agama Kristen yang kemudian
membaca kalimat syahadat di depan Syaikh Muhammad al-Hanafi.
Beliau berangkat ke Kairo untuk menimba ilmu di al-Azhar
pada tahun 1255 H dalam umur 12 tahun. Di al-Azhar beliau menimba ilmu kepada
Syaikh al-Saqa, Syaikh Khalil al-Rasyidi dan syaikh lainnya.
Syaikh Muhammad al-Mahdi al-Abbasyi adalah seorang ulama
muda yang berwibawa. Pada umur 21 tahun beliau diangkat oleh Ibrahim Pasha
menjadi mufti Mesir. Upacara pengangkatan beliau dilaksanakan di Qal’ah yang
dihadiri oleh Hasan Pasha dan Syaikh Musthafa al-‘Arusi yang saat itu menjabat
sebagai Syaikh al-Azhar. Meskipun sudah menjadi mufti, beliau tetap aktif
mengajar di masjid dan madrasah.
Pada tahun 1287 H/1870 M Syaikh Muhammad al-Mahdi al-Abbasyi
diangkat menjadi Syaikh al-Azhar mengantikan Syaikh Musthafa al-‘Arusi. Jabatan
mufti dan Syaikh al-Azhar beliau pegang dan beliau jalankan bersama-sama.
Pada masa kepemimpinan beliau, al-Azhar melakukan
sertifikasi ustadz yang mengajar di masjid al-Azhar. Pengajar yang sebelumnya
bebas menyebarkan ilmu seikhlasnya, saat itu harus diuji oleh tim seleksi yang
terdiri dari enam orang ulama. Masing-masing peserta diuji dengan sebelas
cabang ilmu agama. Bagi yang berhasil lulus akan mendapatkan sertifikat
mengajar yang ditanda tangani oleh Gubernur Mesir. Dengan adanya sertifikasi
ustadz, keilmuan al-Azhar semakin mumpuni. Pada masa itulah muncul pemikir
Islam terkenal bernama Jamaluddin al-Afgani.
Para pengajar di al-Azhar tidak diberi gaji sejak
kepemimpinan Sultan Abbas. Namun, sejak Syaikh Muhammad al-Mahdi al-Abbasyi memimpin
al-Azhar, para ustadz kembali mendapatkan gaji dari kas negara.
Pada tahun 1881 M terjadi demo besar-besaran menentang
Gubernur Mesir Khudaiwi Taufik yang dipimpin oleh Ahmad Urabi. Syaikh Muhammad al-Mahdi
al-Abbasyi tidak setuju dengan demo tersebut, dan beliau mengundurkan diri dari
jabatan Syaikh al-Azhar. Saat itu beliau digantikan oleh Syaikh Syamsuddin
al-Inbabi. Namun setelah demonstrasi gagal menurunkan Khudaiwi Taufik, Syaikh
Muhammad Mahdi al-Abbasyi kembali diangkat menjadi Syaikh al-Azhar pada tahun
1299 H/ 1882.
Syaikh Muhammad al-Mahdi al-Abbasyi menjadi orang yang
pertama dalam empat hal; Syaikh al-Azhar pertama dari ulama Hanafiyah, Syaikh
al-Azhar pertama yang mengadakan sertifikasi ustadz pengajar al-Azhar, Syaikh
al-Azhar pertama yang merangkap sebagai mufti Mesir, dan Syaikh al-Azhar
pertama yang diangkat menjadi pimpinan tertinggi al-Azhar dua kali.
Beliau menjadi mufti selama 52 tahun dan menjadi Syaikh
al-Azhar selama 18 tahun. Beliau sangat aktif mengajar sehingga hampir semua
pelajar di tanah Mesir adalah murid beliau.
Karya-karya beliau, di antaranya:
-
Al-fatawa al-Mahdiyah fi
al-waqai’ al-mishriyah
-
Risalah fi tahqiq ma
isytahara min talfiq fiqh hanafi
-
Risalah fi mas’alati fiqh
hanafi
Setelah sakit sekian tahun lamanya, pada pukul 17.00 hari
Rabu 13 Rajab 1315 H/1898 M Syaikh Muhammad al-Mahdi al-Abbasyi meninggalkan
bangsa Mesir dan umat Islam dalam umur 72 tahun.
Sumber: al-Azhar al-Syarif fi
dhaui sirati a’lamihi al-ajilla, karya Dr. Abdullah Salamah Nasr dan
sumber-sumber yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar