Label

Senin, 25 Februari 2013

Kambing-kambing kurban (part 1)


Coba bandingkan dengan kambing-kambing di negeri kita yang kaya raya itu, kambingnya usil dan teriak-teriak tanpa henti, rewel dan sering nyerudug, dan pasti lehernya ditali kekang. Kalau tidak, niscaya kambing-kambing kurban itu akan lari dan lepas liar entah kemana.


Ya ! setelah membuka memori indah bergembala ria di kampung dulu, dan melihat hasil jalan-jalan di Kairo selama dua tahun terakhir ini, akhirnya saya bisa melihat, menimbang, dan memutuskan: Ternyata kambing-kambing kurban di Mesir tak akan pernah mau lari dari kandangnya, dan nanti dengan sukarela akan dikorbankan, karena di luar kandang tak ada bahan yang bisa dimakan oleh mereka. Di luar kandang hanya ada ratusan bahkan ribuan hektar tanah tandus tanpa tanaman. Tapi di negara kita yang kaya itu, kambing-kambing selalu ingin bebas, karena jatah makan di dalam kandang jauh lebih sedikit dibanding rumput bebas yang terhampar luas.

#Coretan ini ditulis menjelang Iedul Adha 1434, di Kairo, Mesir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar