Syaikh Syamsuddin al-Inbabi (1240 H/1824 )
Beliau adalah al-Imam Syaikh Syamsuddin Muhammad bin
Muhammad bin Husain al-Inbabi. Lahir di Inbabah, Propinsi Giza pada tahun 1240
H/1824 M. Beliau adalah putera seorang saudagar kaya dari Giza yang menguasai
perdagangan daerah al-Ghuriyah. Meski begitu beliau tetap semangat menimba ilmu
agama, mengahafalkan al-Qur’an sejak kecil dan akhirnya beliau terdaftar di
al-Azhar pada tahun 1253 H.
Di al-Azhar beliau menimba ilmu kepada Syaikh al-Bajuri,
Syaikh al-Saqa, Syaikh al-Bulaqi dan ulama-ulama lainnya. Beliau rajin menulis
catatan kaki dari buku yang beliau pelajari. Catatan kaki yang beliau tulis
minimal sepadan dengan isi bukunya. 
Pada hari Ahad 19 Muharram 1299 H/1882 M Syaikh Syamsuddin
al-Inbabi diangkat menjadi Syaikh al-Azhar menggantikan Syaikh Muhammad
al-Mahdi al-Abbasi yang mengundurkan diri. Namun hal itu tidak berlangsung lama
karena Syaikh Muhammad al-Mahdi al-Abbasi diangkat kembali menjadi Syaikh
al-Azhar. Kemudian pada tanggal 3 Rabi’ul awwal 1304 H Syaikh Syamsuddin
al-Inbabi diangkat kembali menjadi Syaikh al-Azhar untuk kedua kalinya.
Syaikh Syamsuddin al-Inbabi termasuk ulama yang tidak setuju
dengan gerakan pembaharuan yang dimotori oleh Syaikh Muhammad al-Mahdi
al-Abbasi, Jamaluddin al-Afgani dan Muhammad Abduh. Namun bukan berarti beliau
melarang gerakan tersebut secara total. Menurut beliau, al-Azhar dan
madrasah-madrasah yang bernaung di bawahnya cukup fokus mempelajari ilmu agama
dan ilmu bahasa saja. Adapun ilmu modern hukumnya fardu kifayah, jika sudah ada
satu orang muslim yang mempelajarinya, maka gugur sudah kewajiban muslim yang
lain. Karenanya, beliau berfatwa bahwa mempelajari ilmu modern hukumnya mubah.
Dalam madzhab fikih beliau menganut madzhab Syafi’i. Beliau
diangkat menjadi kepala ulama madzhab Syafii menggantikan Syaikh al-Saqa.
Murid-murid didikan beliau banyak yang menjadi ulama besar, di antaranya adalah
Syaikh Hasunah al-Nawawi, Syaikh Abu Fadl al-Gizawi dan Syaikh al-Bablawi yang
ketiganya nanti menjadi Syaikh al-Azhar.
Karya-karya beliau antara lain:
-         
Syarh Syudzur al-dzahab
-         
Taqrir ‘ala hasyiyah
al-suja’i ala syarh Qatr al-nida fi nahw
-         
Taqrir ‘ala hasyiyah
al-Aththar al-azhariyah
-         
Taqrir ala hasyiyah al-Shabban
ala Syarah al-Usmuni
-         
Muhtashar al-sunusi
-         
Risalah mudawat mardha
al-tha’un
Karena sakit parah, pada tahun 1313 H. Syaikh Syamsuddin
al-Inbabi mengundurkan diri dari jabatan Syaikh al-Azhar. Meskipun sakit,
beliau tetap mengajar kitab al-Sifa fi al-sirah al-nabawiyah yang bertempat di
rumah beliau, sampai beliau wafat pada malam Sabtu 21 Syawwal 1313 H/1896 M
dalam umur 74 tahun.
Sumber: al-Azhar al-Syarif fi
dhaui sirati a’lamihi al-ajilla, karya Dr. Abdullah Salamah Nasr dan
sumber-sumber yang lain.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar